Kampanye #KejuAsliCheck Ajak Ibu Pastikan Bahan Keju Cheddar Sebenarnya untuk Dukung Nutrisi Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keju cheddar sebagai produk turunan susu diketahui kaya nutrisi. Namun, tahukah Anda bahwa keju cheddar yang beredar di pasaran tidak semuanya benar-benar berbahan utama keju cheddar?
Nutritionist Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes menjelaskan, nutrisi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Terlebih pada masa pandemi, karena kekurangan nutrisi dapat membuat kekebalan tubuh anak jadi tidak optimal dan dikhawatirkan lebih rentan terhadap infeksi virus.
Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa produk olahan susu kaya kalsium, salah satunya keju cheddar, yang terbukti dapat meningkatkan kepadatan tulang anak.
“Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi ibu untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas,” jelas Dr. Rita dalam konferensi pers virtual peluncuran kampanye #KejuAsliCheck yang diinisiasi brand Kraft, belum lama ini.
“Selain itu, keju cheddar juga bisa berperan sebagai sumber energi yang tinggi kalori agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah merasa lelah,” tambahnya.
Hanya, konsumen khususnya para ibu, ternyata belum banyak yang mengetahui produk keju cheddar mana yang benar-benar dibuat dari keju cheddar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Mondelez Indonesia, lebih dari 61 persen konsumen tidak tahu jika produk keju cheddar di pasaran tak semuanya berbahan utama keju cheddar.
Menyadari hal tersebut, Keju Kraft -salah satu brand unggulan Mondelez Indonesia- mengajak para ibu untuk lebih pintar memilih keju cheddar dengan komposisi bahan yang tepat dan berkualitas melalui kampanye #KejuAsliCheck. Dengan begitu para ibu bisa memastikan kandungan gizi yang optimal dalam proses tumbuh kembang anak.
Hal tersebut sejalan dengan hasil survei Kraft yang mengungkap bahwa 50 persen responden yang merupakan para ibu mengatakan, sering mengonsumsi keju. Namun, lebih dari 61 persen tidak tahu kalau produk keju cheddar di pasaran tidak semuanya berbahan utama keju cheddar.
Selain itu, terungkap pula bahwa 77 persen ibu sudah terbiasa melihat label pangan. Tapi, lebih dari 48 persennya tidak tahu cara membaca susunan komposisi dengan benar.
Nutritionist Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes menjelaskan, nutrisi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Terlebih pada masa pandemi, karena kekurangan nutrisi dapat membuat kekebalan tubuh anak jadi tidak optimal dan dikhawatirkan lebih rentan terhadap infeksi virus.
Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa produk olahan susu kaya kalsium, salah satunya keju cheddar, yang terbukti dapat meningkatkan kepadatan tulang anak.
“Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi ibu untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas,” jelas Dr. Rita dalam konferensi pers virtual peluncuran kampanye #KejuAsliCheck yang diinisiasi brand Kraft, belum lama ini.
“Selain itu, keju cheddar juga bisa berperan sebagai sumber energi yang tinggi kalori agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah merasa lelah,” tambahnya.
Hanya, konsumen khususnya para ibu, ternyata belum banyak yang mengetahui produk keju cheddar mana yang benar-benar dibuat dari keju cheddar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Mondelez Indonesia, lebih dari 61 persen konsumen tidak tahu jika produk keju cheddar di pasaran tak semuanya berbahan utama keju cheddar.
Menyadari hal tersebut, Keju Kraft -salah satu brand unggulan Mondelez Indonesia- mengajak para ibu untuk lebih pintar memilih keju cheddar dengan komposisi bahan yang tepat dan berkualitas melalui kampanye #KejuAsliCheck. Dengan begitu para ibu bisa memastikan kandungan gizi yang optimal dalam proses tumbuh kembang anak.
Hal tersebut sejalan dengan hasil survei Kraft yang mengungkap bahwa 50 persen responden yang merupakan para ibu mengatakan, sering mengonsumsi keju. Namun, lebih dari 61 persen tidak tahu kalau produk keju cheddar di pasaran tidak semuanya berbahan utama keju cheddar.
Selain itu, terungkap pula bahwa 77 persen ibu sudah terbiasa melihat label pangan. Tapi, lebih dari 48 persennya tidak tahu cara membaca susunan komposisi dengan benar.